Minggu, 24 Maret 2013

UN 2013



Dengan Sistem Barcode Siswa Tidak Mengetahui Paket Soal UN Yang Dikerjakan

Ini suatu terobosan dalam pelaksanaan Ujian Nasional yang baik, yang akan meminimalisir kecurangan dalam Pelaksanaan Ujian Nasional. soal dan Lembar jawaban Ujian Nasional (LJUN) tahun 2012/2013 menggunakan sistem barcode membuat peserta perlu mengikuti tahapan kerja sebelum mulai mengerjakan soal. Peserta yang tidak memastikan bahwa ia menjawab pada LJUN yang benar, akan mendapat nilai yang jelek, karena saat dipindai, komputer akan keliru membaca.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh siswa pada saat mengikuti Ujian Nasional sehingga tidak merugikan diri sendiri, antara lain :

PERTAMA : Peserta harus memastikan bahwa antara naskah soal dan LJUN masih bersatu. Kalau sudah dalam keadaan terpisah, peserta wajib melaporkannya kepada pengawas dan minta diganti dengan yang masih dalam kondisi bersatu. Jangan sampai peserta ambil risiko, tetap mengambil naskah soal dan LJUN yang sudah terpisah itu.

KEDUA : Pastikan bahwa naskah soal dan LJUN tidak dalam kondisi rusak. Peserta perlu memperhatikan satu per satu lembar pada naskah soal dan memastikan bahwa tidak ada satupun soal yang rusak atau tidak terbaca.
Mengapa tahapan ini penting? Karena jika peserta menemukan soal yang rusak di tengah-tengah proses pengerjaan soal, peserta harus meminta naskah soal dan LJUN yang baru. Itu artinya, peserta harus menjawab dari nomor satu lagi.

KETIGA : Begitu peserta telah memastikan bahwa naskah soal dan LJUN dalam keadaan masih bersatu dan tidak rusak, ia wajib menuliskan identitas di naskah soal dan LJUN. Setelah diisi, peserta diperbolehkan melepaskan LJUN dari naskah soal. Langkah ini penting untuk mengantisipasi tertukarnya naskah soal dengan LJUN.

Berikut ini dapat dilihat contoh LJUN 2013 dan dapat dilihat paket soal tidak terlihat di dalamnya namun menggunakan sistem barcode.
Dengan Sistem Barcode Siswa Tidak Mengetahui Paket Soal UN Yang Dikerjakan

Ini suatu terobosan dalam pelaksanaan Ujian Nasional yang baik, yang akan meminimalisir kecurangan dalam Pelaksanaan Ujian Nasional. soal dan Lembar jawaban Ujian Nasional (LJUN) tahun 2012/2013 menggunakan sistem barcode membuat peserta perlu mengikuti tahapan kerja sebelum mulai mengerjakan soal. Peserta yang tidak memastikan bahwa ia menjawab pada LJUN yang benar, akan mendapat nilai yang jelek, karena saat dipindai, komputer akan keliru membaca.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh siswa pada saat mengikuti Ujian Nasional sehingga tidak merugikan diri sendiri, antara lain :

PERTAMA : Peserta harus memastikan bahwa antara naskah soal dan LJUN masih bersatu. Kalau sudah dalam keadaan terpisah, peserta wajib melaporkannya kepada pengawas dan minta diganti dengan yang masih dalam kondisi bersatu. Jangan sampai peserta ambil risiko, tetap mengambil naskah soal dan LJUN yang sudah terpisah itu. 

KEDUA : Pastikan bahwa naskah soal dan LJUN tidak dalam kondisi rusak. Peserta perlu memperhatikan satu per satu lembar pada naskah soal dan memastikan bahwa tidak ada satupun soal yang rusak atau tidak terbaca. 
Mengapa tahapan ini penting? Karena jika peserta menemukan soal yang rusak di tengah-tengah proses pengerjaan soal, peserta harus meminta naskah soal dan LJUN yang baru. Itu artinya, peserta harus menjawab dari nomor satu lagi.

KETIGA : Begitu peserta telah memastikan bahwa naskah soal dan LJUN dalam keadaan masih bersatu dan tidak rusak, ia wajib menuliskan identitas di naskah soal dan LJUN. Setelah diisi, peserta diperbolehkan melepaskan LJUN dari naskah soal. Langkah ini penting untuk mengantisipasi tertukarnya naskah soal dengan LJUN.

Berikut ini dapat dilihat contoh LJUN 2013 dan dapat dilihat paket soal tidak terlihat di dalamnya namun menggunakan sistem barcode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar